Tuesday 31 December 2013

jangan dibaca

Apa salah rasa itu masih ada?
Apa salah aku mengharapkan yang tak pasti?
Apa salah aku menunggu hal yang sangat abu-abu?
Apa salah aku mengharapkan hal yang mustahil terjadi?
Aku masih betah dengan semua perasaan ini
Betah menahan rindu teramat sangat
Menahan melihat senyum dan tawa mu
Dan bahkan menahan mendengar suara mu bernyanyi ditelinga ku dari ujung telfon sana
Aku tau aku tak pantas memiliki perasaan ini
Aku tau kau sudah bersama yang lain
Dan mungkin kau sangat bahagia dengannya ketimbang dengan ku
Aku sudah tak pantas memiliki perasaan ini
Tapi semua hati yang mengendalikan
Maaf kan aku jika aku disini masih sering memikirkan mu
Maaf kan aku jika aku disini teramat sering merindukan  sosok mu disisi
Dan maaf kan aku jika aku pura-pura bahagia dengan kebahagian mu sekarang
Ketahuila aku tak pernah benar-benar berbahagia seperti yang kau lihat
Senyum ceria yang selalu terpancar dari wajah ku itu palsu
Ketawa bahagia ku yang selalu kau lihat itu palsu
Dan kata-kata yang ku ucapkan kepadamu bahwa aku tak lagi memiliki rasa kepadamu itu juga palsu
Aku bingung harus melakukan apa lagi
Segala cara sudah ku lakukan
Tapi bayangan wajah dan semua hal tentang mu selalu terngiang dibenakku
Kehadiran sosok mu selalu ku liat setiap hari
Tapi raga itu tak ku miliki lagi
Tak bisa ku rengkuh kedalam pelukan ku
Sebenarnya raga kita sangat dekat
Tetapi hati kita tak pernah benar-benar sedekat raga kita
Senyum, tawa dan cara mu berjalan semua hanya bisa ku lihat dari kejauhan
Tak pernah lepas sosok mu dari pandangan ku meski sejauh apapun itu
Ketika raga mu didekat ku
Aku berusaha menepis semua rasa dan ku buang jauh
Tapi dihati selalu berkata aku masih menyanyangi mu
Ketika ku lihat kau dengannya
Apa daya ku hanya bisa tersenyum
Senyum getir terhias diwajah ku
Betapa hancur perasaan ku
Aku tau aku tak berhak memiliki rasa cemburu itu
Aku selalu berharap semua seperti dulu
Dimana Cuma ada aku dihatimu
Tapi aku tak benar-benar yakin dengan itu
Sekarang aku hanya berharap kau bahagia dengannya
Dan aku akan selalu mendoakan mu
Melihat mu dari kejauhan

Itu sudah cukup untuk meneduhkan hati ini

Wednesday 9 October 2013

Abstrack

You know mystory if you read myblog, and after this my entry....

Oke i don't know where to start, but i wanna tell you about myheart, myfeeling...
I'm confused by what I feel right now
Cause I'm really don't understand my feelings at this time
I have a new myboyfriend, I started off a little love...
But there was something strange my heart....

I've exboyfriend...
in my brain no longer think about it...
But in myheart say i still like him, don't know what could make me like this...
And i know, i can't get back the moment when i'm with him...
Cause me and him have had the same

And i'm try to moveon, to start a new story in mylife with a new boy, 
I hope he can be a better substitute....
and please protect my heart...

Saturday 7 September 2013

useless

Sering kali ku mengerti semua perasaan orang. Disaat kalian sedih, disaat kalian butuh, disaat kalian kehilangan aku selalu ada, dan ku usahakan aku selalu ada !!
Disaat semua orang mencari ku, aku selalu ada, selalu siap dengan semua yg kalian perlukan, yang kalian inginkan. Aku selalu siap menerima cerita dari kalian, mendengarkan, memberi saran dan masukan. Aku selalu berusaha menjadi yang terbaik buat kalian.

Hey tapi saat aku membutuh kan kalian semua, ada kah kalian disampingku? Jawabannya tidak:')
Disaat aku sedih, aku selalu sendiri. Disaat aku membutuhkan pertolongan, takada yg bisa ku datangi. Bagaimana jika kalian berada diposisiku? Sakit kan? Iya jelas sangat sakit:') disaat kita membutuhkan orang, tapi takada. Kalian anggap apa aku selama ini? Beararti kah aku dimata kalian?

Didepan kalian aku selalu tersenyum, tersenyum getir....
Sakit yang kurasa tak akan pernah bisa kalian rasakan, justru itu aku lebih suka memendam sendiri, membatin sendiri. Aku rela hidup diantara pengabaian, hidup diantara kemunafikan diri ku sendiri, karena aku tak ingin merepotkan semua orang:')

Aku seperti hidup sendiri didunia ini, iya hanya diriku dan jiwaku....
Disaat semua kesakitan kurasakan, aku hanya bisa menangis sambil tersenyum:') tanpa ada satuorangpun yang tau!

Dan buat semua orang yang mengabaikan ku, semoga suatu saat kalian tau apa rasanya diabaikan, apa rasanya disakiti, apa rasanya dikhianati:')

Wednesday 14 August 2013

Ketika hati yang terluka telah lelah disakiti...

Aku melamun, mengingat semua kejadian lampau yang ku lalui. Tanpa sadar tetesan airmata menumpuk dipelupuk mataku, rasa perih yang tibatiba menghujam diriku begitu sakit kurasa. Tanpa sadar aku menangis sekuat mungkin, seolah hatiku meluapkan kemarahannya. Hati yang selalu sabar menerima semua perlakuan, kina telah lelah dengan semuanya. Lelah karena sering disakiti, lelah karena sering dibohongi, lelah karena sering di ingkari. Dan lelah memendam semua perasaan yang dalam diam ku simpan sendiri!
Aku ingin merasakan kebahagia sekali saja, walaupun itu sebentar namun rasa bahagia itu tulus dari hati, bukan kepalsuan!:')

Hey aku cuma wanita biasa! Aku selalu menggunakan perasaan tidak seperti andaanda yang selalu menggunakan logika! Ini hati bukan mainan! Ini hati bisa hancur lebur, gak seperti mainan yang bisa diperbaiki!
Jangan pernah dekati aku kalau hanya ingin membuat ku sakit! Jauhi aku, iya jauhi aku! Aku sungguh benci dengan 'kebohongan' aku bisa benar-benar membenci!

Hati ku juga bisa lelah jika terus disakiti! Disaat hati ku lelah, aku hanya memilih diam dan menyendiri, dan jika aku tidak dapat berkata apaapa lagi, aku hanya sanggup mengeluarkan bulir bening dari mata ku, iya airmata! Sesanggup dan sekuat apapun wanita pasti dia ingin lelakinya sadar! Wanita tidak ingin memulai, mereka menunggu lelakinya memulai duluan.

Jadi bagi lelaki semua, tolong jangan sakiti hati wanita! Cukup aku aja yang ngerasain sakithati:')

Friday 14 June 2013

I'm be the winner because this story


Guruku Tampan, Guruku Norak


(Pagi hari bersinar dengan cerianya. Suasana di SMP Pati sudah tampak ramai oleh siswa-siswi. Pagi itu tampak seorang tamu sedang duduk diruangan KepalaSekolah. Bella, seorang siswi ter-uptodate disekolah ini berusaha mendengar percakapan keduanya. Maklum deh Bella kan siswi ter ‘kepo’ seantero sekolah *maaf kalok agak lebay hehe* dengan hati-hati ia menguping).

(Rupanya pada waktu itu IbuKepalaSekolah kedatangan tamu, seorang gurufisika baru yang akan mengajar diSMP Pati)

Bella: “Ha-ah gue dapat gosip baru nih! Yuhuuu pasti anak satu kelas pada kepo, pengen tau!” (bisiknya pelan)

(Setelah mendengar berita itu, Bella langsung meninggalkan ruangan Kepala Sekolah dan langsung bergegas menuju kelasnya).

(Sementara diruang KepalaSekolah, terdengar derap langkah kaki dari dalam mendekati pintu. Tak lama kemudian bel tanda masuk pun berbunyi)

BuKepsek                   : “Baiklah, semoga anda betah mengajar disekolah ini.” (sambil menjabat tangan)
PakRio                        : (membetulkan letak kacamata yang agak turun, lalu menyambut jabatan tangan KepalaSekolah) “Terima kasih, Buk. Pasti saya akan betah mengajar disini.”
BuKepsek                   : “Oh bagus la. Yasudah silahkan menuju kekelas Anda.”
PakRio                        : “Baik, Bu.”

(Sementara suasana dikelas………)

Bella: (bergaya centil masuk kedalam kelas) “Hey semua teman-temanku yang pada cupay
(terdengar teriakan “huuuuuu……” dari seisi kelas)

Tari: “Apaan sih, Bel, pagi-pagi udah buat heboh aja deh”
Bella: “Eit tenang dulu semua! Gue punya gosip hot yang baru, from theoven” (sambil berkacak pinggang)
Fandi: “Apaan, apaan?” (tanyanya penasaran)
Bella: “Eh elo kok KE to the Po alias KEPO banget sih!”
Fandi: “Ah kamu mah aku kan pengen tau. Bukan cuma aku  aja kali! Temen-temen pasti juga mau tau, ya gak temen-temen?”
Seisi kelas: “Iya ni !!!”
Tari: “Pleasee deh, Bel, gakusah buat kita-kita pada penasaran!”
Bella: (tersenyum jahil) “Oke tenang-tenang, Gue dapat kabar kalau sekolah kita kedatangan guru baru!!!”
Firni: (mata membulat) Wah cowok atau cewek bel?!!”
Bella: “Wih lo semangat banget!!”
Fandi: “Tau nih kamu kok semangat banget, Fir?”
Firni: “Ah sebodoh amat!!!!!!!!” (teriaknya semangat)
Bella: “Ah elo emang dasar ganjen!! Tuh Guru gantengnya cetarmembahana fir!!!”
Firni: “Yee namanya juga usaha hehe, Eh serius lo? Wah asik benong dong cyiiinn!”
Bella: “Haha jelas dong!”
Yogi: (Mendengus kesal) “Ah dasar elo berdua aja yang keganjenan”
Fandi: “Haha bener tuh, Gi”
Tari: “Idih gue kagak ikutan deh”
Bella dan Firni: “Yeee enak aja lu” (jawabnya serentak)
Tari: “Hahaha betul tuh apa yang Yogi bilang, elu berdua tuh gilanya udah gak ketulungan, masa Guru mau elu embat juga!”
Bella: “Terus lo belain Yogi, Gue tuh cuma ngagumi doang tau! Tapi emang bener tuh guru tampan abis kok”
Tari: “Selera lo kok jadi aburadul gitu sih, Bel? Gak nyangkah gue”
Bella: “Gitu juga boleh! Haha!”
Tari: “Ah serah apa kata elu deh, eh udah masuk ni, gue kekelas dulu ya, bye”
Bella: “Oiye gue lupa hehe keasikan ngomongin Guru itu sih” (Sahutnya centil sambil berlalu kebangkunya)

(Rio Herdianto, begitulah nama guru Fisika mereka yang baru menggantikan Pak Kusno yang sudah pensiun. Pak Rio memiliki wajah yang lumayan tampan, badan yang atletis, putih, juga mancung. Benar-benar tipe idaman wanita hehe. Dengan gugupnya PakRio berjalan menuju kekelas IX-1)

Pak Rio: “Pagi anak-anak”
MuridPerempuan : (Terperanga) “Pagi, pak”
MuridPria: (Muka asem, gak bersemangat) “Pageeeee, Pak!!!!!”
(Sementara dibangkunya Yogi dan Rino berbisik)
Yogi: “Duh ni Guru bakalan nyaingi Gue nih! Enaknya kita apain ni sob?”
Rino: “Kita kerjain aja sob! Mumpung hari pertama hitung-hitung percobaan hehe”
Yogi: “Ha kadang otak lu encer juga yee”
Rino: “Gile lu, otak gue emang selalu encer men”
PakRio: “Hey kalian berdua jangan bicara saja, hargai saya berbicara didepan”
Yogi: “Iyee Pak, santai aja napa”
PakRio: “Baiklah perkenalkan nama saya, Rio Herdianto. Guru Fisika……”
Rino: (memotong pembicaraan) “Udah tau kali kalok Bapak itu guru baru. Kalok guru lama kita-kita juga kenal, ya gak?”
Yogi: “Iya bro, hahaha!”
Fandi: “Kalian berdua kok sopan banget sih sama PakRio?”
Yogi: “Ah elu gakusah sokbaik deh, carmuk banget!”
Rino: “Dasar culun!!”
PakRio: (menatap tajam kearah mereka) “Hey kalian berdua jangan kurang ajar ya sama saya!”
Rino: (nyengir) “Loh siapa yang kurang ajar Pak? Ajarin dong hahaha!”
PakRio: “Diam kalian!” (bentaknya keras) “Sekarang keluarkan buku kalian, saya akan menerangkan pelajaran yang terakhir diberikan PakKusno”
(PakRio menerangkan pelajaran didepan kelas dengan santai dan tenang. Tak lama kemudian sebuah pena melayang menghampiri kepala PakRio)
PakRio: “Aww kerjaan siapa ini?!” (tanyanya marah)
Yogi: “Tuh anak yang didepan, Pak” (sambil menunjuk kearah Bella)

(PakRio mengamati Bella, murid yang dimaksud Yogi melemparkan pena kearah PakRio, Bella yang saati itu melamunkan wajah PakRio taksadar gelagat anehnya diperhatikan PakRio. PakRio melambaikan tangannya didepan wajah Bella. Nihil! Bella tak tersadar dari lamunannya, jadila PakRio menyenggol tangan Bella)

PakRio: (menyenggol tangan Bella) “Hei kamu”
Bella: “Pak kok ganteng banget sih !!” (jawabnya keceplosan)
(Sontak seisi kelas tertawa mendengar kalimat yang diucapkan Bella)
PakRio: “Sudah-sudah kalian jangan ketawa, bener kamu yang melemparkan pena kearah saya?”
Bella: (pipi memerah) “Eng….eng…enggak kok, Pak. Suer deh saya gakada ngelempar pena itu. Mana mau saya melempar pena kecowok setampan Bapak.”
SeisiKelas: “Huuuuuu………”
Yogi: “Gak, Pak. Emang Bella yang ngelempar, saya lihat sendiri kok!”
Bella: (membalikan badan kearah Yogi) “Eh elo gakusah fitnah gue yee! Gue gakada ngelempar pena itu. Atau jangan-jangan emang elu yang ngelempar?!” (tanyanya sinis)
Firni: “Iya ni, pasti elu kan? Ngakuh aja deh!” (lanjutnya emosi)

(Bu Kepsek yang sedang berkeliling sekolah dan kebetulan melewati kelas IX-1 mendengar suara gaduh dari dalam kelas, langsung saja Bu Kepsek menghampiri kelas mencari tahu sumber kegaduhan)

BuKepsek: (mengetuk pintu) “Permisi, Pak. Ada apa ini ribut-ribut? Sampai kedengaran keluar loh!”
*sekelas hening*

PakRio: (Berjalan menghampiri BuKepsek) “Ehm  anu, Bu. Tadi ada salah satu murid yang melemparkan pena kearah saya, tapi saya Tanya gakada yang mau ngakuh jadila mereka saling menuduh.”
BuKepsek: “Oh gitu ya? Eum siapa yang melempar pena kearah PakRio? Ayo cepat ngakuh!” (tanyanya judes)
Yogi: (bangkit dari kursinya) “Tuh Bella, Bu.”
Bella: (terbelalak) “enggak, Bu. Bukan saya! Yogi tuh yang ngelempar Tanya aja deh sama yang lain”
BuKepsek: (Menatap kearah Fandi) “Fandi, kamu tau siapa yang melempar pena ini?!”
Fandi: (Gugup) “Eh anu, Bu, yang ngelempar tadi tuh siYogi. Sumpah deh gakboong.”
Yogi: “Jangan percaya, Bu, itu boong!”
BuKepsek: (jalan menuju bangku Yogi) “Bener kamu kan? Ayo ikut keruangan Ibu sekaraaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaang!”
Yogi: “Tapi, Bu………………”
BuKepsek: “Gakada tapi-tapian, Ayo ikut!” (sambil menarik tangan Yogi)
Yogi: (menatap sengit kearah Fandi) “Awas lu ya!”
BuKepsek: “Permisi ya, PakRio”
PakRio: “Iya terimakasih ya, Bu.”

(Jadi la hari itu Yogi diceramahi panjang lebar oleh IbuKepsek)

PakRio: (Menutup pintukelas, dan kembali mengajar) “Baiklah anak-anak silahkan kerjakan halaman 11. Dan kamu, Bella jangan memandangi saya seperti itu lagi!”
Bella: “I…iya, Pak.” (jawabnya gugup)
Tari: “Tuh kan ketauan juga, makanya mata lo tuh fokus kepapan jangan keBapak doang!”
Bella: “Ah sebodoh amat, yang penting gue bisa cuci mata”
Tari: “Yee dibilangin ngeyel!”

(Tak lama terdengar suara bel istirahat berkumandang)

PakRio: (membereskan buku dimejanya) “Baiklah anak-anak, kalian boleh istirahat. Siang semua.”
Murid-murid: “Yeee……siang, Pak!”

*Suasana dikelas IX-1 saat istirahat*

Bella: (membereskan buku) “Fir, mana ni siShella? Tumben belum nongol tuh anak.”
Firni: (duduk disamping Bella) “Tau tuh. Eh tapi tuh dia.” (jawabnya girang setelah melihat Shella memasuki kelas IX-1)
Bella: (menoleh kepintu) “Eh iyee tuh dia, darimana aja lu?”
Shella: (Memutar bangku menghadap Bella) “Hehe sorry tadi gue ngegosip dulu bareng temen”
Bella: “Gosip apaan?”
Shella: “Gue denger sih ada guru ganteng hehe”
Bella: “Ah elu mah telat, tadi tuh guru masuk sini tau!! Haha.”
Shella: (Terkejut) “Sumpeeh lu?!”
Bella: “Iyee sumpah gue, Tanya tuh sama Firni. Iya kan Fir?”
Firni: “Iya emang bener, Shel.”
Shella: “Ah elu pada enak banget.”
Bella: “Tau gak sih tuh guru fisika ganteng abis!! Gak kayak PakKusno yang tua keriput itu. Pokoknya cetar membahan banget deh! Cadas!”
Firni: “Yap betul banget!!”
Tari: “Hah ague geli banget liat lu dua!”
Yogi: “Dasar cewek-cewek genit, keganjenan!” (Berjalan melewati mereka)
Bella: “Yeee lu syirik aja kan?! Gimana enak dihukum sama BuKepsek? Hahaha!”
Yogi: (tatapan sinis) “Diem ajee deh lu!”
Bella: “Biasa aja lu!” (beralih keShella) “Oiya PakRio entar masuk kelas lo kok!”
Shella: “Oh MyGod, gaksabar gue nih liat tampangnya”
Bella: “Nyantai aja kale! Jangan lo rebut yee! Itu inceran gue. Hehe”
Shella: (tertawa geli) “Huahaha gile lu ngincer guru! Lagian gue kagak nafsu sama yang begituan!”
Bella: (memukul pelan bahu Shella) “Eh enak aja lu nyet! Bukan gue jadiin pacar kali! Pokoknya pulang sekolah lu harus nemenin gue mintain pin bb, e-mail, username facebook sama twitter oiya sekalian skypenya juga biar bisa videocall-an, haha!”
Tari: “Tau deh, Bel. Lu gila banget nget nget”
Shella: “Eh elu kesambet apaan sih? Gak sekalian lo minta pin ATM nya!”(katanya sewot)
Bella: “Ah gile lu, pokok nya lu kudu nemenin gue!”
Tari: “Kenapa gak Firni aja sih atau gak Shella aja?” (sambil menatap kearah Firni)
Bella: “Firni kagak bisa,Tar. Ya kan Fir?”
Firni: “Iya gue dijemput cowok gue, hehe”
Tari: “Ah kan Shella ada tuh, gue kagakbisa. Gue buru-buru.”
Bella: “Gimana, Shel? Lo bisa kan?”
Shella: “Hem boleh deh”

(Tepat pada saat itu bel istirahat telah usai pun berbunyi, Shella langsung masuk kekelasnya, Sementara Bella, Tari, dan Firni kembali ketempat duduk asalnya)

(Jam sudah menunjukkan pukul 2 siang, waktunya untuk mereka pulang. Hiruk-pikuk jam pulang sekolah pun membuat area sekolah ramai. Shella yang udah nongol didepan kelas Bella, langsung mendekati Bella begitu Bella keluar dari kelasnya)

Shella: (meraih tangan Bella) “Eh gila lo, tuh guru charming banget!!!”
Bella: “Haha betulkan yang gue bilang, tuh guru handsome abis. David Cooknya Indonesia tuh haha.”
Shella: (mendorong bahu Bella pelan) “Haha pelebayan banget lo.”
Bella: (Tampang serius) “Pokoknya kita harus nyari PakRio!.”

            (Bella mengedarkan pandangannya sekeliling lapangan sekolah)

            “Nah tuh PakRio, samperin yuk!!”

(Tak sabar, Bella langsung menarik tangan Shella dengan paksa. Saat itu PakRio sedang duduk dibangku pinggir lapangan sekolah)

Bella: “Siang, Pak” (sapanya gugup)
PakRio: (mendongakkan wajah) “Oiya siang, ada apa ya?”
Bella: (gugup) “Eum anu Pak, saya boleh tau gak pin bb Bapak berapa? Sekalian ya nama twitter, fb, e-mail, oiya username skype juga ya biar kita bisa videocall-an!” (cerocosnya panjang lebar)
PakRio: (muka bingung) “Maaf maksud kamu apa ya? Saya gak ngerti yang kamu bilang, apa tuh pin bb, twitter,fb apa itu? Saya Cuma punya pin ATM.” (tuturnya polos)
Bella: (Diam seribu bahasa)
Shella: (menyenggol pinggang Bella) “He lu kok mala bengong?” (bisiknya pelan)
PakRio: (melambaikan tangan didepan wajah Bella) “Kamu kenapa?”
Bella: “Eum anu, Pak masa Bapak gak punya pin bb?”
PakRio: “Saya emang gakpakek bb, saya gak ngerti itu apaan.”
Bella: “Terus Bapak juga gakpunya fb, twitter gitu?”
PakRio: “Oh maaf saya enggak punya, Emang kenapa ya?”
Bella: “Eum gini, Pak, sekarang ini kan zaman modern, masa Bapak enggak tau kayak begituan, percuma dong Bapak tuh cakep tapi ternyata GAPTEK!” (tandasnya jutek)
PakRio: “Wong saya gak ngerti begituan, saya asli Jowo. Jadi saya gak ngarti begituan.”
Bella: “Duh yaudah deh, Pak. Saya permisi aja deh”

(Dengan cepat Bella menarik tangan Shella yang sedang menahan tawa setengah mati)

Bella: “Duh tu guru norak banget banget bangeeeeeeeeeeet!! Gaknyangkah gue!!” (umpatnya geram)
(tepat disaat itu Fandi lewat didepan mereka)
Fandi: “Kamu kenapa Bel? Kok kayaknya senewen banget”
Bella: (menatap Fandi sinis) “Bukan urusan lu!!!!!”
Fandi: “Yaudah deh, aku kan Cuma nanya sama kamu, jangan marah segala dong.”
Bella: “Serah apa kata lu deh!”
Shella: “Huahaha rasain lu! Tu makanya jangan keganjenan, gaknyangkah gue dia senorak itu, muka aja ganteng. Lo ambil tuh David Cook, David Cooking kale!! Huahaha!”
Bella: “Iyee deh gue kapok kayak gituan, udahan kenapa lu ngejek gue.” (ucapnya kesal)
Shella: “Haha okeoke, tapi sumpah itu lucu banget haha”

(Sekarang Bella menyadari kalau tampang tidak menjamin semuanya, belum tentu seseorang yang berwajah tampan terlihat gaul. Dan satu hal lagi DIA KAPOK NGEGEBET GURU!)

The End J

Ketika Mama dan Kami Tidak Lagi Sejalan



Aku sangat menyayangi keluarga, terutama Mama. Iya Mama telah memperjuangkan hidupnya demi anak-anaknya, ia rela mempertaruhkan jiwa dan raga nya demi buahhatinya yang ia kandung selama 9bulan. Besar memang perjuangan seorang Mama. Tetapi belum tentu semua anak menghargai perjuangan Mamanya.

Aku sangat dekat dengan Mama, sering berbagi cerita dengan Mama. Apa yang Mama rasakan aku selalu tau, dan apa yang ku rasakan Mama selalu tau. Mungkin ini lah yang namanya ikatan batin antara seorang anak dan Ibunya.

Aku terlahir dari rahim seorang bidadari cantik yang rela berjuang antara mati dan hidup untuk seorang bayi tanpa dosa didalam rahimnya. Sangat berat ku bayangkan perjuangannya, ingin ku meneteskan airmata didepannya dan berkata “Ma, terimakasih atas semua perjuangan yang telah engkau berikan selama ini. Tanpamu aku bukan apa-apa. Aku taktau cara berterimakasih kepadamu. Tapi akan ku banggakan engkau dengan seluruh usaha ku hingga titik darah penghabisan J

Aku dan kedua adikku sangat bangga mempunyai seorang bidadari cantik yang sangat tangguh, ia satu-satunya wanita yang mengajari ku artinya hidup dan perjuangan.

Memang aku dan Adik-adik sering kali membuat Mama kesal dengan tingkah kami, terkadang aku menyesal telah sering membuat Mama kesal dengan semua tingkah ku dan Adik-adikku.  Tetapi kami hanya la anakkecil yang belum terlalu dewasa.

Suatu waktu Adikku berulah dengan tingkahnya yang menurutku memuakkan, dia merengek ke Mama supaya dimasakan makanan lain selain menu yang Mama masak. Dia terus saja merengek didepan Mama sampai kemauannya dituruti. Mungkin Mama terlalu lelah seharian bekerja sehingga ia menjadi emosi. 

Dengan kalap nya Mama marah kepada adikku itu, aku yang saat itu sedang duduk dikursitamu menjadi ketakutan, takut kalau-kalau aku juga ikut dimarahi. Aku memang jarang sekali mau makan, terkadang perut ku terasa sudah kenyang walaupun belum diisi sama sekali. Sering kali Mama menyuruhku makan, tetapi bodoh nya aku malah menolak ajakan Mama itu. Mama sering marah kepadaku karena aku jarang sekali makan. Dan diwaktu itu benar dugaan ku, aku jadi salah satu sasaran kemarahan Mama.

Mama sampai berkata “Jangan kalian cari Mama lagi, Mama capek tiap hari bangun jam2 pagi demi masak semua ini tetapi kalian tidak pernah menghargai masakkan Mama. Mama capek sungguh capek. Jangan harap besok-besok kalian dapat uangsaku tambahan, Mama juga gakakan mau masak lagi biar kalian tau rasanya gakmakan itu seperti apa! Susah payah orang kurang mampu mencari makan, kalian disuruh tinggal makan aja banyak kali tingkahnya. Mulai sekarang cari makanan kalian masing-masing. Kamu juga kak, Mama gakpeduli kamu mau makan atau enggak. Mama capek!”

Aku tau mungkin Mama hanya terbawa emosi, tetapi aku merasa sedih saat Mama berkata itu. Sedih karena merasa telah menyianyiakan Mama. Aku gak menyalahkan adikku karena tingkah dia itu Mama jadi marah, sebab Papa pernah berkata,  Jangan saling menyalahkan satu sama lain, kamu sudah dewasa kak. Jangan sembrono. Kamu panutan adik-adikmu

Gak terbayang dibenakku, mulai esok dirumah ini gakakan ada lagi masakan Mama. Aku pasti bakalan kangen banget sama masakan Mama itu. Ditambah lagi uangsaku malah dikurangi padahal disekolah aku lagi butuh banget uang, karena banyak tugas ini itu yang masih menumpuk 

Waktu itu kami lalui dengan keadaan senyap. Baik Aku, Adik-adikku, Papa, dan Mama tidak saling menyapa. Dirumah ini terjadi vacuum of voice!

Terasa sepi memang. Rindu omelan Mama yang selalu nyuruh Aku untuk makan dan sholat. Tapi kini Mama hanya diam kepada kami semua, setiap ku coba menyapa Mama, Mama selalu diam. Sedih rasa hati ini. Aku sangaaat menyayangi Mama. Ngebayangi Mama pergi dari hidupku serasa dunia ini mau kiamat. Jujur Aku gakbisa jauh dari Mama, kalau boleh milih antara kehilangan Mama dengan kehilangan  uang bertriliun-triliun. Aku lebih memilih untuk jatuh miskin karena kehilangan uang bertriliun-triliun dari pada aku harus kehilangan Mama untuk selama-selamanya, Aku gakmau itu terjadi. Aku sangat mencintai Mama melebihi apapun didunia ini !

Dan Aku akan terus berusaha memperbaiki semua kesalahan ku dimata Mama. Aku janji gakakan bandel lagi dan selalu menuruti perintah Mama, dan Aku berjanji untuk mulai membiasakan teratur makan. Semua ini demi Mama. I Love You, Mom :’)

-TAMAT-

Nb : Hanya karangan semata

My collections about my ex

Hey ni dia fotofoto yang dulu pernah aku buat untuk para 'mantan' udah lama banget tapi masih aku simpan kok hitung-hitung buat kenangkenangan hehe, ini baru sebagian aja soalnya banyak kali haha, oke you can see the picture guys!








Bagi aku mantan itu bukan musuh, aku lebih suka bersahabat atau berteman sama mantan ketimbang harus musuhan kayak anak kecil gitu. sejauh ini sih mantan aku masih berhubungan baik denganku but just a friend!  Bahkan aku sama mantan yang tak keberapa itu masih sering curhatcurhatan tentang pasangan masing-masing, agak lucu sih tapi itu la kami. And you know what? berteman dengan mantan itu indah<3<3
Kayaknya sih cukup ya aku cerita tentang 'mantan' karena gakmau banyakbanyak pubhlis takut mantanya marah-_- 

*thanks to read guys