Guruku Tampan, Guruku Norak
(Pagi hari bersinar dengan cerianya. Suasana di
SMP Pati sudah tampak ramai oleh siswa-siswi. Pagi itu tampak seorang tamu
sedang duduk diruangan KepalaSekolah. Bella, seorang siswi ter-uptodate
disekolah ini berusaha mendengar percakapan keduanya. Maklum deh Bella kan
siswi ter ‘kepo’ seantero sekolah *maaf kalok agak lebay hehe* dengan hati-hati
ia menguping).
(Rupanya pada waktu itu IbuKepalaSekolah
kedatangan tamu, seorang gurufisika baru yang akan mengajar diSMP Pati)
Bella: “Ha-ah gue dapat gosip
baru nih! Yuhuuu pasti anak satu kelas pada kepo, pengen tau!” (bisiknya pelan)
(Setelah mendengar berita itu, Bella langsung
meninggalkan ruangan Kepala Sekolah dan langsung bergegas menuju kelasnya).
(Sementara diruang KepalaSekolah, terdengar derap
langkah kaki dari dalam mendekati pintu. Tak lama kemudian bel tanda masuk pun
berbunyi)
BuKepsek : “Baiklah, semoga anda betah
mengajar disekolah ini.” (sambil menjabat tangan)
PakRio : (membetulkan letak
kacamata yang agak turun, lalu menyambut jabatan tangan KepalaSekolah) “Terima
kasih, Buk. Pasti saya akan betah mengajar disini.”
BuKepsek : “Oh bagus la. Yasudah
silahkan menuju kekelas Anda.”
PakRio : “Baik, Bu.”
(Sementara suasana dikelas………)
Bella:
(bergaya centil masuk kedalam kelas) “Hey semua teman-temanku yang pada cupay”
(terdengar
teriakan “huuuuuu……” dari seisi kelas)
Tari:
“Apaan sih, Bel, pagi-pagi udah buat heboh aja deh”
Bella:
“Eit tenang dulu semua! Gue punya gosip hot yang baru, from theoven” (sambil berkacak pinggang)
Fandi:
“Apaan, apaan?” (tanyanya penasaran)
Bella:
“Eh elo kok KE to the Po alias KEPO banget sih!”
Fandi:
“Ah kamu mah aku kan pengen tau. Bukan cuma aku aja kali! Temen-temen pasti juga mau tau, ya
gak temen-temen?”
Seisi
kelas: “Iya ni !!!”
Tari:
“Pleasee deh, Bel, gakusah buat kita-kita pada penasaran!”
Bella:
(tersenyum jahil) “Oke tenang-tenang, Gue dapat kabar kalau sekolah kita
kedatangan guru baru!!!”
Firni:
(mata membulat) Wah cowok atau cewek bel?!!”
Bella:
“Wih lo semangat banget!!”
Fandi:
“Tau nih kamu kok semangat banget, Fir?”
Firni: “Ah
sebodoh amat!!!!!!!!” (teriaknya semangat)
Bella:
“Ah elo emang dasar ganjen!! Tuh Guru gantengnya cetarmembahana fir!!!”
Firni:
“Yee namanya juga usaha hehe, Eh serius lo? Wah asik benong dong cyiiinn!”
Bella:
“Haha jelas dong!”
Yogi:
(Mendengus kesal) “Ah dasar elo berdua aja yang keganjenan”
Fandi:
“Haha bener tuh, Gi”
Tari:
“Idih gue kagak ikutan deh”
Bella dan
Firni: “Yeee enak aja lu” (jawabnya serentak)
Tari: “Hahaha
betul tuh apa yang Yogi bilang, elu berdua tuh gilanya udah gak ketulungan,
masa Guru mau elu embat juga!”
Bella:
“Terus lo belain Yogi, Gue tuh cuma ngagumi doang tau! Tapi emang bener tuh
guru tampan abis kok”
Tari:
“Selera lo kok jadi aburadul gitu sih, Bel? Gak nyangkah gue”
Bella:
“Gitu juga boleh! Haha!”
Tari: “Ah
serah apa kata elu deh, eh udah masuk ni, gue kekelas dulu ya, bye”
Bella:
“Oiye gue lupa hehe keasikan ngomongin Guru itu sih” (Sahutnya centil sambil
berlalu kebangkunya)
(Rio
Herdianto, begitulah nama guru Fisika mereka yang baru menggantikan Pak Kusno
yang sudah pensiun. Pak Rio memiliki wajah yang lumayan tampan, badan yang
atletis, putih, juga mancung. Benar-benar tipe idaman wanita hehe. Dengan
gugupnya PakRio berjalan menuju kekelas IX-1)
Pak Rio:
“Pagi anak-anak”
MuridPerempuan
: (Terperanga) “Pagi, pak”
MuridPria:
(Muka asem, gak bersemangat) “Pageeeee, Pak!!!!!”
(Sementara
dibangkunya Yogi dan Rino berbisik)
Yogi:
“Duh ni Guru bakalan nyaingi Gue nih! Enaknya kita apain ni sob?”
Rino:
“Kita kerjain aja sob! Mumpung hari pertama hitung-hitung percobaan hehe”
Yogi: “Ha
kadang otak lu encer juga yee”
Rino:
“Gile lu, otak gue emang selalu encer men”
PakRio:
“Hey kalian berdua jangan bicara saja, hargai saya berbicara didepan”
Yogi:
“Iyee Pak, santai aja napa”
PakRio:
“Baiklah perkenalkan nama saya, Rio Herdianto. Guru Fisika……”
Rino:
(memotong pembicaraan) “Udah tau kali kalok Bapak itu guru baru. Kalok guru
lama kita-kita juga kenal, ya gak?”
Yogi:
“Iya bro, hahaha!”
Fandi: “Kalian
berdua kok sopan banget sih sama PakRio?”
Yogi: “Ah
elu gakusah sokbaik deh, carmuk banget!”
Rino:
“Dasar culun!!”
PakRio:
(menatap tajam kearah mereka) “Hey kalian berdua jangan kurang ajar ya sama
saya!”
Rino:
(nyengir) “Loh siapa yang kurang ajar Pak? Ajarin dong hahaha!”
PakRio:
“Diam kalian!” (bentaknya keras) “Sekarang keluarkan buku kalian, saya akan
menerangkan pelajaran yang terakhir diberikan PakKusno”
(PakRio
menerangkan pelajaran didepan kelas dengan santai dan tenang. Tak lama kemudian
sebuah pena melayang menghampiri kepala PakRio)
PakRio:
“Aww kerjaan siapa ini?!” (tanyanya marah)
Yogi:
“Tuh anak yang didepan, Pak” (sambil menunjuk kearah Bella)
(PakRio
mengamati Bella, murid yang dimaksud Yogi melemparkan pena kearah PakRio, Bella
yang saati itu melamunkan wajah PakRio taksadar gelagat anehnya diperhatikan
PakRio. PakRio melambaikan tangannya didepan wajah Bella. Nihil! Bella tak
tersadar dari lamunannya, jadila PakRio menyenggol tangan Bella)
PakRio:
(menyenggol tangan Bella) “Hei kamu”
Bella:
“Pak kok ganteng banget sih !!” (jawabnya keceplosan)
(Sontak
seisi kelas tertawa mendengar kalimat yang diucapkan Bella)
PakRio:
“Sudah-sudah kalian jangan ketawa, bener kamu yang melemparkan pena kearah
saya?”
Bella:
(pipi memerah) “Eng….eng…enggak kok, Pak. Suer deh saya gakada ngelempar pena
itu. Mana mau saya melempar pena kecowok setampan Bapak.”
SeisiKelas:
“Huuuuuu………”
Yogi:
“Gak, Pak. Emang Bella yang ngelempar, saya lihat sendiri kok!”
Bella:
(membalikan badan kearah Yogi) “Eh elo gakusah fitnah gue yee! Gue gakada
ngelempar pena itu. Atau jangan-jangan emang elu yang ngelempar?!” (tanyanya
sinis)
Firni:
“Iya ni, pasti elu kan? Ngakuh aja deh!” (lanjutnya emosi)
(Bu Kepsek yang sedang
berkeliling sekolah dan kebetulan melewati kelas IX-1 mendengar suara gaduh
dari dalam kelas, langsung saja Bu Kepsek menghampiri kelas mencari tahu sumber
kegaduhan)
BuKepsek:
(mengetuk pintu) “Permisi, Pak. Ada apa ini ribut-ribut? Sampai kedengaran
keluar loh!”
*sekelas
hening*
PakRio:
(Berjalan menghampiri BuKepsek) “Ehm
anu, Bu. Tadi ada salah satu murid yang melemparkan pena kearah saya,
tapi saya Tanya gakada yang mau ngakuh jadila mereka saling menuduh.”
BuKepsek:
“Oh gitu ya? Eum siapa yang melempar pena kearah PakRio? Ayo cepat ngakuh!”
(tanyanya judes)
Yogi:
(bangkit dari kursinya) “Tuh Bella, Bu.”
Bella:
(terbelalak) “enggak, Bu. Bukan saya! Yogi tuh yang ngelempar Tanya aja deh
sama yang lain”
BuKepsek:
(Menatap kearah Fandi) “Fandi, kamu tau siapa yang melempar pena ini?!”
Fandi:
(Gugup) “Eh anu, Bu, yang ngelempar tadi tuh siYogi. Sumpah deh gakboong.”
Yogi:
“Jangan percaya, Bu, itu boong!”
BuKepsek:
(jalan menuju bangku Yogi) “Bener kamu kan? Ayo ikut keruangan Ibu
sekaraaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaang!”
Yogi:
“Tapi, Bu………………”
BuKepsek:
“Gakada tapi-tapian, Ayo ikut!” (sambil menarik tangan Yogi)
Yogi:
(menatap sengit kearah Fandi) “Awas lu ya!”
BuKepsek:
“Permisi ya, PakRio”
PakRio:
“Iya terimakasih ya, Bu.”
(Jadi
la hari itu Yogi diceramahi panjang lebar oleh IbuKepsek)
PakRio:
(Menutup pintukelas, dan kembali mengajar) “Baiklah anak-anak silahkan kerjakan
halaman 11. Dan kamu, Bella jangan memandangi saya seperti itu lagi!”
Bella:
“I…iya, Pak.” (jawabnya gugup)
Tari:
“Tuh kan ketauan juga, makanya mata lo tuh fokus kepapan jangan keBapak doang!”
Bella:
“Ah sebodoh amat, yang penting gue bisa cuci mata”
Tari:
“Yee dibilangin ngeyel!”
(Tak
lama terdengar suara bel istirahat berkumandang)
PakRio:
(membereskan buku dimejanya) “Baiklah anak-anak, kalian boleh istirahat. Siang
semua.”
Murid-murid:
“Yeee……siang, Pak!”
*Suasana dikelas IX-1 saat
istirahat*
Bella: (membereskan buku) “Fir,
mana ni siShella? Tumben belum nongol tuh anak.”
Firni:
(duduk disamping Bella) “Tau tuh. Eh tapi tuh dia.” (jawabnya girang setelah
melihat Shella memasuki kelas IX-1)
Bella:
(menoleh kepintu) “Eh iyee tuh dia, darimana aja lu?”
Shella:
(Memutar bangku menghadap Bella) “Hehe sorry tadi gue ngegosip dulu bareng
temen”
Bella:
“Gosip apaan?”
Shella:
“Gue denger sih ada guru ganteng hehe”
Bella:
“Ah elu mah telat, tadi tuh guru masuk sini tau!! Haha.”
Shella:
(Terkejut) “Sumpeeh lu?!”
Bella:
“Iyee sumpah gue, Tanya tuh sama Firni. Iya kan Fir?”
Firni:
“Iya emang bener, Shel.”
Shella:
“Ah elu pada enak banget.”
Bella:
“Tau gak sih tuh guru fisika ganteng abis!! Gak kayak PakKusno yang tua keriput
itu. Pokoknya cetar membahan banget deh! Cadas!”
Firni:
“Yap betul banget!!”
Tari:
“Hah ague geli banget liat lu dua!”
Yogi:
“Dasar cewek-cewek genit, keganjenan!” (Berjalan melewati mereka)
Bella:
“Yeee lu syirik aja kan?! Gimana enak dihukum sama BuKepsek? Hahaha!”
Yogi:
(tatapan sinis) “Diem ajee deh lu!”
Bella:
“Biasa aja lu!” (beralih keShella) “Oiya PakRio entar masuk kelas lo kok!”
Shella:
“Oh MyGod, gaksabar gue nih liat tampangnya”
Bella:
“Nyantai aja kale! Jangan lo rebut yee! Itu inceran gue. Hehe”
Shella:
(tertawa geli) “Huahaha gile lu ngincer guru! Lagian gue kagak nafsu sama yang
begituan!”
Bella:
(memukul pelan bahu Shella) “Eh enak aja lu nyet! Bukan gue jadiin pacar kali!
Pokoknya pulang sekolah lu harus nemenin gue mintain pin bb, e-mail, username
facebook sama twitter oiya sekalian skypenya juga biar bisa videocall-an,
haha!”
Tari:
“Tau deh, Bel. Lu gila banget nget nget”
Shella:
“Eh elu kesambet apaan sih? Gak sekalian lo minta pin ATM nya!”(katanya sewot)
Bella:
“Ah gile lu, pokok nya lu kudu nemenin gue!”
Tari:
“Kenapa gak Firni aja sih atau gak Shella aja?” (sambil menatap kearah Firni)
Bella:
“Firni kagak bisa,Tar. Ya kan Fir?”
Firni:
“Iya gue dijemput cowok gue, hehe”
Tari:
“Ah kan Shella ada tuh, gue kagakbisa. Gue buru-buru.”
Bella:
“Gimana, Shel? Lo bisa kan?”
Shella:
“Hem boleh deh”
(Tepat pada saat itu bel
istirahat telah usai pun berbunyi, Shella langsung masuk kekelasnya, Sementara
Bella, Tari, dan Firni kembali ketempat duduk asalnya)
(Jam sudah menunjukkan pukul 2
siang, waktunya untuk mereka pulang. Hiruk-pikuk jam pulang sekolah pun membuat
area sekolah ramai. Shella yang udah nongol didepan kelas Bella, langsung
mendekati Bella begitu Bella keluar dari kelasnya)
Shella: (meraih tangan Bella) “Eh
gila lo, tuh guru charming banget!!!”
Bella:
“Haha betulkan yang gue bilang, tuh guru handsome abis. David Cooknya Indonesia
tuh haha.”
Shella:
(mendorong bahu Bella pelan) “Haha pelebayan banget lo.”
Bella:
(Tampang serius) “Pokoknya kita harus nyari PakRio!.”
(Bella mengedarkan pandangannya
sekeliling lapangan sekolah)
“Nah tuh PakRio, samperin yuk!!”
(Tak sabar, Bella langsung
menarik tangan Shella dengan paksa. Saat itu PakRio sedang duduk dibangku pinggir
lapangan sekolah)
Bella: “Siang, Pak” (sapanya
gugup)
PakRio: (mendongakkan wajah)
“Oiya siang, ada apa ya?”
Bella:
(gugup) “Eum anu Pak, saya boleh tau gak pin bb Bapak berapa? Sekalian ya nama
twitter, fb, e-mail, oiya username skype juga ya biar kita bisa videocall-an!”
(cerocosnya panjang lebar)
PakRio:
(muka bingung) “Maaf maksud kamu apa ya? Saya gak ngerti yang kamu bilang, apa
tuh pin bb, twitter,fb apa itu? Saya Cuma punya pin ATM.” (tuturnya polos)
Bella:
(Diam seribu bahasa)
Shella:
(menyenggol pinggang Bella) “He lu kok mala bengong?” (bisiknya pelan)
PakRio:
(melambaikan tangan didepan wajah Bella) “Kamu kenapa?”
Bella:
“Eum anu, Pak masa Bapak gak punya pin bb?”
PakRio:
“Saya emang gakpakek bb, saya gak ngerti itu apaan.”
Bella:
“Terus Bapak juga gakpunya fb, twitter gitu?”
PakRio:
“Oh maaf saya enggak punya, Emang kenapa ya?”
Bella:
“Eum gini, Pak, sekarang ini kan zaman modern, masa Bapak enggak tau kayak
begituan, percuma dong Bapak tuh cakep tapi ternyata GAPTEK!” (tandasnya jutek)
PakRio:
“Wong saya gak ngerti begituan, saya asli Jowo. Jadi saya gak ngarti begituan.”
Bella:
“Duh yaudah deh, Pak. Saya permisi aja deh”
(Dengan cepat Bella menarik
tangan Shella yang sedang menahan tawa setengah mati)
Bella:
“Duh tu guru norak banget banget bangeeeeeeeeeeet!! Gaknyangkah gue!!”
(umpatnya geram)
(tepat
disaat itu Fandi lewat didepan mereka)
Fandi:
“Kamu kenapa Bel? Kok kayaknya senewen banget”
Bella:
(menatap Fandi sinis) “Bukan urusan lu!!!!!”
Fandi:
“Yaudah deh, aku kan Cuma nanya sama kamu, jangan marah segala dong.”
Bella:
“Serah apa kata lu deh!”
Shella:
“Huahaha rasain lu! Tu makanya jangan keganjenan, gaknyangkah gue dia senorak
itu, muka aja ganteng. Lo ambil tuh David Cook, David Cooking kale!! Huahaha!”
Bella:
“Iyee deh gue kapok kayak gituan, udahan kenapa lu ngejek gue.” (ucapnya kesal)
Shella:
“Haha okeoke, tapi sumpah itu lucu banget haha”
(Sekarang
Bella menyadari kalau tampang tidak menjamin semuanya, belum tentu seseorang
yang berwajah tampan terlihat gaul. Dan satu hal lagi DIA KAPOK NGEGEBET GURU!)
The End J